Peristiwa Rapat Raksasa di Lapangan Ikada 19 September 1945  @swaramuslim
Peristiwa Rapat Raksasa di Lapangan Ikada 19 September 1945  @swaramuslim
swaramuslim | Peristiwa Rapat Raksasa di Lapangan Ikada 19 September 1945 @swaramuslim | Uploaded 15 years ago | Updated September 30 2023
Kabinet pertama (Presidensiel) baru terbentuk pada tanggal 5 September 1945 dimana Bung Karno bertindak selaku perdana menteri dan sejumlah pemuka ditunjuk sebagai menteri dalam 12 Kementerian. Pemerintahan ini juga memiliki 4 orang menteri negara dan 4 pimpinan lembaga lainnnya yaitu, Ketua Mahkamah Agung, Jakasa Agung, Sekretaris Negara dan Juru bicara negar.

Daerah Jakarta Raya dizaman Jepang berbentuk daerah khusus kota besar (Tokobetsu) dan Soewiryo menjabat wakil walikota. Pada saat kemerdekaan tahun 1945 Soewirjo mengambil alih jabatan walikota tersebut kemudian menunjuk Mr Wilopo sebagai wakilnya. Meskipun Pak Wirjo begelar Walikota namun dia lebih dikenal sebagai Bapak Rakyat Jakarta. Sebagai orang yang berkecimpung lama dalam Pemerintahan Kota aktifitas beliau amat khusus. Kantornya dibalai kota jalan Merdeka selatan Jakarta sekarang. Saat Proklamasi 17 Agustus 1945 dipegangsaan timur 56, Pak Wiryo bertindak selaku ketua panitia mempersiapkan dan menyelenggarakan acara tersebut. Ketua KNI Jakarta Raya adalah Mr Mohammad Roem.

Setelah 17 Agustus 1945, berita Proklamasi dari Jakarta segera menyebar kseluruh tanah air melalui media elektronik (saat itu radio dan kontak-kontak telegrafis) dan cetak maupun dari mulut kemulut. Dengan sendirinya timbullah reaksi spontan yang amat bergelora. Akibatnya selama bulan Agustus dan September 1945 telah diadakan berbagai kegiatan massa seperti rapat-rapat regional wilayah maupun rapat-rapat lokal ditingkat kecamatan-kelurahan atau pada tempat-tempat berkumpul lainnya. Rapat wilayah kota Jakarta yang cukup besar terjadi pada ahir bulan Agustus 1945. Yaitu rapat rakyat dalam rangka menyambut berdirinya KNI yang bertempat dilapangan Ikada. Setelah rapat bubar, sebahagian massa mengadakan gerakan pawai berbaris mengelilingi kota dengan mengambil rute Ikada, Menteng Raya, Cikini dan Pegangsaan Timur.

Dimuka rumah Pegangsaan Timur 56, Presiden Sukarno dan Ibu Fatmawati serta sejumlah menteri menyambut. Kegiatan rakyat seperti ini menarik perhatian pihak Jepang dan khawatir akan menimbulkan hal-hal yang berlawanan dengan dengan ketentuan penguasa Jepang sesuai instruksi sekutu. Maka pada tanggal 14 September 1945 dikeluarkan larangan untuk berkumpul lebih dari 5 orang. Ditambah larangan untuk melakukan kegiatan-kegiatan provokasi yang memunculkan demonstrasi melawan penguasa Jepang. Padahal saat itu sedang dipersiapkan sebuah rapat yang lebih besar dan sudah bersifat rapat raksasa yaitu Rapat Raksasa Ikada

Baca Detail di :
http://swaramuslim.net/galery/sejarah/index.php?page=rapat_ikada
Peristiwa Rapat Raksasa di Lapangan Ikada 19 September 1945 @swaramuslimLagu Indonesia Raya Asli @swaramuslimProklamasi 1945 @swaramuslimTentara Peta Melebur jadi BKT/TKR @swaramuslimTentara Peta dilatih Jepang @swaramuslimPeristiwa Surabaya 10 Nopember 1945 @swaramuslimKonferensi Meja Bundar (setelah) @swaramuslimKonferensi Meja Bundar @swaramuslimOperasi Gagak, Upaya Merebut Yogyakarta 19 Des 1948 @swaramuslimFUI Minta Pemerintah Membubarkan Ahmadiyah @swaramuslimPilkada Maluku Diwarnai Aksi Goyang Ngebor @swaramuslimTarian Erotis dalam Kampanye di Maluku @swaramuslimMuspiko Jaktim Tinjau Ulang Perizinan Kampus SETIA @swaramuslimAktivitas di Kampus Arastamar Diprotes @swaramuslimTagih Janji Walikota, Warga Argasunya Dirikan Posko @swaramuslimForum Silahturahmi Umat Islam Tolak Ijin CTV @swaramuslimMuhasabah & Tsunami 2004 @swaramuslimdetiktv - Bung Karno Bicara Supersemar.wmv @swaramuslimKrisis Kemanusiaan Mengancam Gaza, Israel Terus Tutup Akses Bantuan Kemanusiaan @swaramuslimBenih Anti Islam di IAIN Bandung @swaramuslim

Peristiwa Rapat Raksasa di Lapangan Ikada 19 September 1945 @swaramuslim